Yang Harus Di Perhatikan ketika Bore Up Motor
1. Harga. Biyaya adalah hal pertama yang harus diperhatikan, biar masing-masing pihak (anda dan bengkel) sama-sama merasa senang dan tidak dirugikan.
Kecuali anda sendiri yang nggarap, itu lain soal.
2. Diameter Liner. Pastikan masih ada sisa minimal 2,5 mm tebal liner. Jika ingin bore up namun liner tida ikut diganti.
3. Material liner. Jika ingin bore up ekstrem, misalnya Yamaha Byson dipasang piston Yamaha Scorpio Z (dari 58 mm jadi 70 mm), maka liner wajib diganti dengan liner yang berasal dari mobil diesel. Kenapa ? Itu karena material diesel jauh lebih kuat dibanding material mesin bensin 4 tak. Karena kompresi mesin diesel rata-rata 18 : 1 :o tentu materialnya lebih kuat karena harus menahan kompresi segitu , bandingkan dengan kompresi motor harian yang rata-rata "cuma" 9,5 : 1.
4. Piston. Dianjurkan untuk menggunakan piston ori standar pabrik yang diameternya lebih besar, bukan variasi. Karena kualitas lebih terjamin dan awet. Aftermarket juga boleh, tapi harus yang merk terkenal.
bore up adalah cara instan buat mendongkrak tenaga dan torsi, hasilnya pun luar biyasa dahsysysysyaaaatttt (wadoooohhhh, nyempruoootttt .... :@ ) performa meningkat drastis, tapi itu kalau
prosesnya baik dan benar lho ya :)
5 Pen piston. Pastikan diameter pen piston dari piston yang udah dibeli sama dengan diameter pen piston
standar, jangan sampai beda. Jangan main ganjal kuningan, nggak bakal awet masbro.
6. Ring piston. Ini yang kadang disepelekan. Pastikan posisi pemasangan ring piston sesuai dengan manual
book. Kalo nggak ada manual book, cari aja referensi " cara pasang ring piston motor " ke Om Google,
hehe :D
7. Setang piston. Jika ternyata piston bore up nya nyundul klep, maka ada 2 alternatif, pertama coakan klep
diperdalam, kedua ganti setang piston yang lebih pendek.
8. Posisi piston. Beberapa piston memiliki tanda khusus di bibirnya, biasanya tanda panah atau segitiga. Itu
artinya bagian piston yang ada tanda panah atau segitiganya menghadap ke lubang buang atau
lubang isap.
Sesuaikan aja dengan manual book atau referensi dari Om Google tadi.
Warning !! ada juga yang tandanya berupa nomor part, seperti gambar di bawah ini :
Jadi emang musti ati-ati. Banyak yang setelah bore up bukannya motor tambah kencang malah motor
nggak mau lari gara gara salah posisi pasang piston.
9. Pantat piston. Yakni bagian bawah piston. Jika setelah piston dipasang di setang piston kemudian magnet diputar namun terdengar bunyi"jeduk". Itu pertanda pantat piston nabrak bandul kruk as, maka solsinya pantat piston dipangkas (dibubut), tapi maksimal 2 mm aja. Kenapa ? Piston itu sebetulnya bentuknya tidak silindris, tapi mengerucut ke atas. Ini bisa dibuktikan dengan cara piston digelindingkan di atas kaca. Pasti piston bakal belok, enggak lurus nggelindingnya. Trus kenapa maks 2 mm ? Itu karena kalau lebih dari itu, maka diameter piston akan mengecil danrawan bocor kompresi dan oli.
1. Harga. Biyaya adalah hal pertama yang harus diperhatikan, biar masing-masing pihak (anda dan bengkel) sama-sama merasa senang dan tidak dirugikan.
Kecuali anda sendiri yang nggarap, itu lain soal.
2. Diameter Liner. Pastikan masih ada sisa minimal 2,5 mm tebal liner. Jika ingin bore up namun liner tida ikut diganti.
3. Material liner. Jika ingin bore up ekstrem, misalnya Yamaha Byson dipasang piston Yamaha Scorpio Z (dari 58 mm jadi 70 mm), maka liner wajib diganti dengan liner yang berasal dari mobil diesel. Kenapa ? Itu karena material diesel jauh lebih kuat dibanding material mesin bensin 4 tak. Karena kompresi mesin diesel rata-rata 18 : 1 :o tentu materialnya lebih kuat karena harus menahan kompresi segitu , bandingkan dengan kompresi motor harian yang rata-rata "cuma" 9,5 : 1.
4. Piston. Dianjurkan untuk menggunakan piston ori standar pabrik yang diameternya lebih besar, bukan variasi. Karena kualitas lebih terjamin dan awet. Aftermarket juga boleh, tapi harus yang merk terkenal.
bore up adalah cara instan buat mendongkrak tenaga dan torsi, hasilnya pun luar biyasa dahsysysysyaaaatttt (wadoooohhhh, nyempruoootttt .... :@ ) performa meningkat drastis, tapi itu kalau
prosesnya baik dan benar lho ya :)
5 Pen piston. Pastikan diameter pen piston dari piston yang udah dibeli sama dengan diameter pen piston
standar, jangan sampai beda. Jangan main ganjal kuningan, nggak bakal awet masbro.
6. Ring piston. Ini yang kadang disepelekan. Pastikan posisi pemasangan ring piston sesuai dengan manual
book. Kalo nggak ada manual book, cari aja referensi " cara pasang ring piston motor " ke Om Google,
hehe :D
7. Setang piston. Jika ternyata piston bore up nya nyundul klep, maka ada 2 alternatif, pertama coakan klep
diperdalam, kedua ganti setang piston yang lebih pendek.
8. Posisi piston. Beberapa piston memiliki tanda khusus di bibirnya, biasanya tanda panah atau segitiga. Itu
artinya bagian piston yang ada tanda panah atau segitiganya menghadap ke lubang buang atau
lubang isap.
Sesuaikan aja dengan manual book atau referensi dari Om Google tadi.
Warning !! ada juga yang tandanya berupa nomor part, seperti gambar di bawah ini :
Jadi emang musti ati-ati. Banyak yang setelah bore up bukannya motor tambah kencang malah motor
nggak mau lari gara gara salah posisi pasang piston.
9. Pantat piston. Yakni bagian bawah piston. Jika setelah piston dipasang di setang piston kemudian magnet diputar namun terdengar bunyi"jeduk". Itu pertanda pantat piston nabrak bandul kruk as, maka solsinya pantat piston dipangkas (dibubut), tapi maksimal 2 mm aja. Kenapa ? Piston itu sebetulnya bentuknya tidak silindris, tapi mengerucut ke atas. Ini bisa dibuktikan dengan cara piston digelindingkan di atas kaca. Pasti piston bakal belok, enggak lurus nggelindingnya. Trus kenapa maks 2 mm ? Itu karena kalau lebih dari itu, maka diameter piston akan mengecil danrawan bocor kompresi dan oli.










Komentar
Posting Komentar